![]() |
(Aksi
Protes Mahasiswa Teknik Unhas atas sikap Dekanat)
|
IniKabar.com - Makassar, 25 Agustus 2015. Sanksi
skorsing hingga dipersempitnya ruang kelembagaan mahasiswa akhirnya menuai
kontroversi di kalangan civitas akademika. Sikap dekanat dinilai akan
melemahkan lembaga mahasiswa jika dengan mudahnya memberikan sanksi skorsing
bagi anggota baru yang ingin aktif berorganisasi pungkas M. Rizki selaku
pengurus lembaga di OKFT. Tidak hanya itu, akibat sanksi skorsing tersebut
orang tua mahasiswa juga membuat petisi terbuka yang ditujukan kepihak kampus
agar tidak memberikan sanksi skorsing. Sejak 2012 hingga sekarang pihak dekanat
selalu mengeluarkan sanksi skorsing bagi mahasiswa yang kami nilai sangat tidak
mendidik, justru hanya akan mematahkan semangat mahasiswa baru dalam
berlembaga.
Derry Perdana
Munsil selaku Ketua senat mahasiswa teknik unhas mengatakan, kami sangat mengharapkan pihak rektor turun
tangan menyelesaikan masalah ini, jangan tinggal diam melihat preseden buruk
bagi universitas. Kemudian kami memberikan rekomendasi kepada pihak rektor agar
segara terlibat mencari solusi.Misalnya saja, rektor membuka forum dialog antara
pihak kampus dan lembaga mahasiswa yang fair dalam hal pola pembinaan mahasiswa
dan outputnya dijadikan sebagai pedoman pembinaan sehingga kedepan skorsing
mahasiswa tidak terjadi lagi. Kami dilembaga kemahasiswaan juga tidak berhenti
berpikir agar terus membuat program yang mampu mengharumkan almamater di
tingkat nasional maupun tingkat internasional, hanya saja selalu terhambat
diisu internal pungas, mahasiswa jurusan sipil yang akrab disapa derry ini.
Kampus unhas tidak akan pernah besar selama tidak ada sinergitas antara pihak
kampus dan mahasiswanya, rizki menambahkan.
Pengirim berita : Muh. Riski.
pengurus senat teknik unhas
0852 987 393 70