Calon Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan, H. Saiful Arif, SH |
IniKabar.com - Pendekatan kemasyarakatan harus
dibarengi dengan pola pendekatan sosiologis dan ekonomis dan bukan hanya
sekedar pendekatan yuridis. Melarang masyarakat untuk mencari nafkah dengan
cara-cara yang illegal sudah betul dan sesuai dengan ketentuan UU di negeri
ini.
Kendati demikian, pemerintah
memiliki kewajiban, tugas, dan tanggung jawab untuk menyodorkan mata
pencaharian alternatif kepada masyarakat. Hal tersebut dilontarkan calon bupati
Kabupaten Kepulauan Selayar, H. Saiful Arif, SH disela-sela acara makan siang
dan ramah tamah Deklarasi pasangan cabup dan cawabup dari koalisi Partai
Nasional Demokrat, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan serta Partai Demokrat,
bertempat di rumah kediaman pribadinya, di Jl. Rauf Rahman, Benteng, pada hari
Minggu, (9/8/2015) siang kemarin.
Komitmen tersebut telah
dilaksanakan Saiful Arif dalam kapasitasnya sebagai Wakil Bupati Kepulauan
Selayar, jauh sebelum masuknya tahapan Pilkada pemilihan Balon Bupati dan Wakil
Bupati Kepulauan Selayar, periode 2016-2021.
Paket wisata via kapal Perintis
KM. Sabuk Nusantara yang dimungkinkan untuk menampung dan mengangkut sekitar
400 orang wisatawan. Kesepakatan kerjasama dan MoU dengan Kementerian
pariwisata telah dibangun Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar dalam upaya
memberikan kemudahan akses bagi wisatawan untuk turun dan menjangkau area
rekreasi sekaligus melakukan aktivitas wisata, baik menyelam, snorkeling,
berjemur, sembari mencicipi masakan kuliner dan atraksi wisata budaya.
Wisatawan yang ingin mendarat di
area rekreasi dipersilahkan untuk turun dan melanjutkan perjalanan dengan
menumpangi armada kapal jollor tanpa harus menggunakan fasilitas lifrat atau
sekoci kapal.
Pemanfaatan armada kapal jollor sewaan
dengan sendirinya akan menjadi sumber mata pencaharian alternatif baru bagi
masyarakat tanpa harus melanggar rambu-rambu yang melanggar ketentuan
perundang-undangan tentang larangan pengelolaan sumberdaya laut dengan
menggunakan cara-cara illegal seperti mengebom dan membius ikan.
Selain jasa penyewaan kapal
jollor, masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar yang selama ini dikenal jago menyelam
memasang buhu, mengebom, sampai membius
ikan, secara bertahap akan ditatar dan ditraining sampai mereka berhasil mendapatkan
sertifikat sebagai penyelam profesional.
Penyelam profesional bersertifikat
kemudian akan dipercayakan untuk memandu setiap wisatawan yang turun dari kapal
Perintis KM. Sabuk Nusantara dengan tujuan untuk berwisata. Lewat profesinalisme
dan kemampuan menyelamnya mereka dapat menjual jasa dan memperoleh penghasilan
sebagai penyelam bersertifikasi.
Setelah semua berjalan sesuai
dengan harapan, pusat-pusat usaha penyewaan alat selam mulai dari tabung
oksigen, kaca mata selam, sampai kepada sepatu bebek, diharapkan akan tumbuh
mengiringi lahirnya para penyelam profesional bersertifikat.
Saiful Arif optimis, ketika usaha
ini mulai tumbuh dan berjalan lancar, para penyelam pengebom dan pelaku
pembiusan ikan akan berhenti dengan sendirinya dan meninggalkan kebiasaan lama
mereka. Sebaliknya, merekalah yang kemudian akan menjaga terumbu karang dan
keindahan lautnya, tempat di mana, mereka memperoleh penghasilan serta manfaat
kehidupan bagi diri dan masa depan keluarganya.
Hal ini diakui Saiful Arif merupakan
salah satu kewajiban, tugas, dan tanggung jawab pemerintah untuk menyiapkan
mata pencaharian alternatif bagi masyarakat. Pengirim (fadly syarif) fadly.sangjournalis@yahoo.co.id