INIKABAR.com , JAKARTA - Ketua
Umum DPP Himpunan Pengusaha Kosgoro 1957 (HPK-57) HM Ikhsan Ingratubun yang
didampingi Sekjen H Agus Hitopa Sukma menyatakan, meskipun ada anggota pengurus
HPK-57 yang mendirikan Partai baru, tetapi HPK-57 dibawah Kosgoro 1957 tetap
solid mendukung Partai Golkar yang baru saja melahirkan Ketua Umum Baru yaitu Setya Novanto. HPK-57
tidak akan terlena oleh ajakan dan bujukan dari siapapun untuk membuat partai
baru.
“ HPK-57
tetap loyal dalam keluarga besar Partai Golkar,” ujar Agus Hitopa menanggapi
salah satu pengurusnya yaitu Badaruddin Andi Picunang yang mendeklarasikan berdirinya
partai baru yaitu Partai Beringin bersama Samsul Djalal. “Kita tidak terpengaruh. Seluruh pengurus
HPK-57 yang sudah dilantik oleh Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 bapak HR Agung
Laksono tetap dalam koridor yang benar, bersama sama organisasi induknya membangun
Partai Golkar.
Ditegaskan,
HPK-57 tidak akan terpengaruh oleh deklarasi partai Beringin. “ Pembentukan partai Beringin itu merupakan
hak pribadi Pak Badarudin Andi Picunang. Saya tegaskan bahwa HPK-57 tidak ada
hubungannya dengan Partai Beringin. Eksistensi HPK-57 tegak lurus dengan sikap
organisasi induknya yaitu Kosgoro 1957,” tegas Agus hitopa ketika didesak, apa
ada hubungan antara HPK-57 dengan keberadaan partai baru tersebut.
Kosgoro
1957 yang merupakan induk organisasi dari HPK-57 tersebut merupakan organisasi
yang mendirikan Golkar yang pada era reformasi ini berubah menjadi partai
Golkar. Sejarah Partai Golkar
bermula pada tahun 1964 dengan berdirinya Sekber Golkar di masa akhir
pemerintahan Presiden Soekarno. Sekber Golkar didirikan oleh tokoh – tokoh pada
saat itu yang berasal dari KOSGORO, SOKSI dan MKGR yang menghimpun berpuluh-puluh organisasi
pemuda, wanita, sarjana, buruh, tani, dan nelayan dalam Sekretariat Bersama
GOLONGAN KARYA (Sekber Golkar).
Sekber
Golkar didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964. Sekber Golkar ini lahir karena
rongrongan dari PKI beserta ormasnya dalam kehidupan politik baik di dalam
maupun di luar Front Nasional yang makin meningkat. Sekber Golkar ini merupakan
wadah dari golongan fungsional/golongan karya murni yang tidak berada dibawah
pengaruh politik tertentu. Terpilih sebagai Ketua Pertama Sekber Golkar adalah
Brigadir Jenderal (Brigjen) Djuhartono sebelum digantikan Mayor Jenderal
(Mayjen) Suprapto Sukowati lewat Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) I, Bulan
Desember Tahun 1965.
Jumlah anggota Sekber Golkar ini bertambah dengan pesat, karena golongan
fungsional lain yang menjadi anggota Sekber Golkar dalam Front Nasional
menyadari bahwa perjuangan dari organisasi fungsional Sekber Golkar adalah
untuk menegakkan Pancasila dan UUD 1945. Semula anggotanya berjumlah 61
organisasi yang kemudian berkembang hingga mencapai 291 organisasi.
Organisasi-organisasi yang terhimpun ke dalam Sekber GOLKAR ini kemudian dikelompokkan
berdasarkan kekaryaannya ke dalam 7 (tujuh) Kelompok Induk Organisasi (KINO),
yaitu:
1. Koperasi Serbaguna Gotong Royong
(KOSGORO)
2. Sentral Organisasi Karyawan Swadiri
Indonesia (SOKSI)
3. Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong
(MKGR)
4. Organisasi Profesi
5. Ormas Pertahanan Keamanan (HANKAM)
6. Gerakan Karya Rakyat Indonesia (GAKARI)
7. Gerakan Pembangunan untuk menghadapi
Pemilu 1971.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar