INIKABAR.com , SURABAYA - Syaikh
Ali Sholeh Ali Al-Makky menekan kepada umat islam untuk melakukan berbagai kebaikan
di bulan ramadhan ini, salah satunnya mencintai anak yatim. Begitupun Nabi shallallahu alaihi wasallammenyampaikan bahwa
bersama orang-orang yang dekat anak yatim ibaratkan seperti 2 jari telunjuk yg
sejajar .
“Dimasa
Nabi shallallahu alaihi wasallamada
seorang laki-laki yang memiliki kebun kurma dan laki-laki
itu juga punya tetangga di kebun tersebut, ia adalah seorang anak kecil dan
yatim. Dan anak yatim ini mempunyai kebun kurma, suatu ketika anak kecil yatim
ini berbeda pendapat dan berselisih, siapakah pemilik kebun ini, apakah si anak
yatim atau si lak-laki” ceritanya di depan hadapan 600 anak yatim pada acara
Buka Bersama di Masjid Baiturrozaq,
Surabaya, Sabtu (18/06/2016).
Maka
anak yatim tersebut, lanjut syaikh Ali, panggilan akrabnya, mendatangi Rasul
dan bercerita, kemudian Rasul menyampaikan;”Pohon ini bukan milik si yatim tapi
milik si laki-laki”, setelah usai bercerita sama anak yatim, Rasul mendatangi
dan menyampaikan kepada si laki-laki untuk meninggalkan pohon itu untuk si
yatim dan memberikannya,tetapi laki laki itu menolaknya.
“Kemudia
Nabi mengatakan; berikannlah pohon kurma itu dan kemudian kamu akan diberi yg
baik nanti di surga Allah. Tetapi laki-laki itu marah karna si anak yatim itu
mengaduh ke Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam” terangnya
Diwaktu
bincangan bersama si yatim dan si laki laki, Abu Dahda mendengarkan cerita
pemberihan dan janji Allah di surga yang di tolak si laki laki tersebut.
Kemudia Abu Dahda menjumpai Rasul dan berkata; “Wahai rasul kalau kebun ini kubeli
dan ku berikan anak yatim, apakah aku aku akan mendapatkan kebun di surga
kelak”, Rasul Menjawab;” Iya saudaraku”. Kemudian Abu Dahdah menyusul orangyang
laki-laki yang sedang marah itu.
Abu
Dahdah berkata; “Wahai laki laki, apakah kamu akan menjual satu pohon ini,
apakah kamu akan menjual satu pohon ini untuk si kecil anak yatim, aku akan
berikan 600 pohon kurma aku masih yang baik untukmu”, Si Laki-laki menjawab; “Aku
tidak mau, aku tidak mau tinggalkan aku”, dan akhirnya laki-laki berkenan
menjual pohon kurmanya. Kemudian Abu Dahdah sangat gembira atas kesepakatan si
laki-laki itu untuk menjualnya dengan ganti 600 pohon kurma miliknya.
“Lalu
Abu Dahdah bilang ke Rasul akan telah beli dan memberi pohon ini untuk si
yatim, mengapa kemudian abu dahdah mau menenukar 600 pohon kurmanya dengan 1 pohon kurma ke
dengan 1 pohon kurma, karna abu dahdah mengingan balasan di surga yang di
janjikan oleh Allah subhanahu wa ta'ala”,
ucapnya di hadapan jama’ah masjid baiturrozaq yang antusias menyimak hikma dibalik
kedermawanan Abu Dahdah kepada anak yatim.
Syaikh
Ali Sholeh mengambil intisari dari kisah ini agar kita bisa berbuat baik
dimanapun dan kapanpun. Allah pun memerintakan kita untuk melakukan kebaikan dan
ia menyampaikan kepada pengelolah anak-anak yatim dan dhuafa atas kebaikkanya
membina dan merawat anal yatim-dhuafa.
“Kamu
sekalian akan mendapakatkan pahala yang agung akan diberikann Allah pahala sebesar-besarnya.
Serta untuk adek-adek para yatimperlu disadari bahwa kamu mendapatkan nikmat
besar dari Allah, menedapatkan nikmat iman dan islam” pungkasnya.
Syaikh
Ali berharap kepada anak-anak yatim-dhuafa agar lebih giat lagi membaca
Al-Qur’an danmenghafalnya serta belajar ilmu agama yang luas agar semuannya
bisa menjadi orang yang baik dan alim yang bisa beryanggung jawab kelak dihadapan Allah, tentunya di dalam
bulan ramadhan ini kita akan mendapatkan kebaikan yang besar. Oleh: Andre Rahmatullah, Pegiat
Komunitas Penulis Muda Nusantara (PENA)