IINIKABAR.com , PEKALONGAN - Burung Murai Batu memang menjadi primadona bagi para pecinta burung. Maka tidak heran jika harganya lebih tinggi dibanding burung-burung lainnya. Kelebihan Murai Batu jantan diantaranya adalah ekornya yang panjang dan warnanya yang indah serta kicauannya yang bisa melengking namun merdu. Ditambah lagi kalau sampai ngerol atau ngekek panjang sehingga bisa membuat orang yang mendengar bisa terhibur. Jika burung tersebut bisa menjuarai lomba, maka sang pemilik akan sangat bangga dan harganya bisa melambung tinggi hingga puluhan juta rupiah.
Banyak sekali pecinta burung Murai Batu di seluruh Indonesia sehingga banyak pula diadakan even atau lomba sebagai ajang kebolehan bagi para pecinta burung ini di berbagai kota. Selain lomba, para pecinta burung juga sering mengadakan latihan bersama sehingga pecinta Murai bisa saling mengenal dan menjadi tahu seberapa besar kualitas burung masing-masing.
Baca Juga : Kerja Sampingan Jadi Tukang Cukur
Keuntungan lainnya adalah, tempat latihan juga sering dimanfaatkan sebagai sarana jual beli burung bagi para pecintanya. Seain itu, banyak juga jual beli burung Murai yang dilakukan secara online, dengan cara dikirimkan melalui paket atau pembeli bersedia datang untuk memantau secara langsung ke tempat penjual.
Walaupun harganya sampai jutaan rupiah per ekor, namun harga tersebut adalah hal biasa bagi para pecinta Mueai karena sudah menjadi harga pasaran. Harga di pasaran juga relatif stabil dan jarang mengalami penurunan, bahkan semakin lama semakin naik. Salah satu hal yang membuat harganya tidak anjlok karena beternak Murai memang tidak mudah dan banyak orang yang mengalami kegagalan ketika memulai usaha beternak burung ini.
Menurut bapak Fahad yang sudah berhasil menekuni usaha ternak Murai mengatakan bahwa beternak burung ini memang lebih rumit dari burung-burung lainnya. Pagi itu pada hari Kamis, 14 September 2017 jam 08.30 sambil memberi makan 5 ekor anakan Murai Batu, dia bercerita panjang lebar tentang pengalamannya dalam menekuni usaha ternak Murai. Dia menceritakan awal mula memulai usaha ini dengan tidak mudah karena kendala modal untuk membeli sepasang Murai.
Pada awalnya dia memulai dari sepasang Murai dengan harga sekitar 3 juta rupiah dan membuat satu kandang berukuran 1 meter kali 2 meter dari kayu dan jaring untuk mengawinkan Murai. Pembuatan kandang tersebut hanya mengeluarkan biaya sekitar 100 ribu saja karena keterbatasan modal. Berkat ketekunan dan kesabarannya, dalam 3 bulan dia sudah bisa memiliki 3 ekor anakan hasil perkawinan burung pertamanya dan laku terjual.
Baca Juga : Berkat Jadi Broker Sukses Rumah Direnovasi
Satu ekor anakan Murai jantan yang berusia lebih dari 1 bulan, dijual dengan harga 1 juta per ekor. Uang tersebut dibelikan sepasang burung Murai lagi agar bisa lebih produktif. Setelah 6 bulan, dia sudah bisa memiliki 4 pasang Murai yang siap kawin dan bisa menjual 4-6 anakan Murai setiap bulan.
Kini dia lebih tenang dan menikmati hasilnya karena sudah bisa menjual 6-10 anakan Murai dengan omset sekitar 10 juta perbulan. Dalam satu tahun dia sudah merasakan hasil kerja kerasnya selama ini dan bisa membeli satu unit mobil pick up sebagai sarana transportasi pengiriman anakan Murai kepada para pembeli. Selain itu, namanya sudah banyak dikenal para pecinta Murai sehingga banyak pembeli yang datang ke rumahnya untuk memesan anakan Murai. (Muhyidin)