INIKABAR.com , SUBANG - Meski Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang Jawa Barat telah menggelar Business Meeting Koordinasi Kegiatan Proyek PUPR, bahkan para pengusaha jasa kontruksi pemenang lelang telah membacakan sekaligus menandatangani ikrar siap melaksanakan kegiatan proyek tepat waktu,tepat guna dan tepat mutu serta kuantitas, siap akan mengikuti intruksi dan tak akan melakukan pelanggaran.
Namun sangatlah disayangkan saat pada pelaksa naannya ternyata lain, seperti halnya proyek pekerjaan peningkatan struktur jalan Pusakanagara - Patimban ( Reagait) tepatnya di wilayah Kecamatan Pusakanagara Kabupaten Subang, dalam pelaksanaan pengerjaan awal yakni penetrasi jalan atau LPB ( Lantai Pelapis Bawah) diduga penerapan material tak sesuai spek dan atau asal-asa lan.
Baca Juga : Ini Pelaku Penganiayaan Ditangkap Polisi
Hal itu dikatakan Deni dari LSM MAPPELING (Masyarakat Pantura Peduli Lingkungan), kepada media, Kamis (7/9/2017).
Sementara proyek pekerjaan peningkatan struktur jalan Pusakanagara - Patimban ini tak sedikit, miliaran rupiah. Sumber dana dari DAK Kab. Subang, sebesar Rp. 3. 123. 000.000,- sebagai pelaksana kerja CV. Ken cana Wulung, nomor kontrak ; 620/V.1/ BM/ SP/Dispupr / VII/2017. Dengan pekerjaan 150 Hari Kalender di mulai kerja tanggal, 19 Juli 2017 sampai dengan selesai 15 Desem ber 2017.
"Pengawas PUPR jangan lalai, Pasang mata dan telinga jangan bermain kalau masih betah kerja, perlu tahu kerjaan dan material itu dibenarkan menggunakan batu terapung dan atau atras sejenisnya....?", tutur Deni
Menurut Deni, perlu kita sadari bersama dan membantu jalannya kinerja Pemkab Subang, dengan percepatan kegiatan proyek PUPR itu karena ada keterlambatan star awal, sehingga membuat paradigma baru dengan berko ordinasi untuk saling menjaga meriksa, menyelaraskan perspektif kerja antar Dinas dan lembaga menuju kerja apektif dan efektif menjungjung asas kebersamaan,
"Ikrar Para pengusaha jasa kontruksi dihadapan forum Koordinasi, dan juga tak serta merta di meja diharapkan Bupati Subang harus serius dan tegas, jangan bermain kalau masih senang bekerja," ujarnya. (Deny Suhendar)