-->

Iklan

Pelajar Bolos Karena Merokok,Pengawasan di SMAN 2 Tambun Selatan Lemah

25 Oktober 2017, 17.40 WIB Last Updated 2017-10-25T10:40:54Z
Pelajar SMP merokok di warung. Jangan ditiru
Laporan : Dudun Hamidullah dari Bekasi Jawa Barat

INIKABAR.com , BEKASI – Miris, ketika banyak dari pelajar sekarang semakin berani merokok di tempat umum. Entah tidak ada teguran atau memang ada unsur pembiaran di kalangan orangtua dan lingkungan sekitar. Mereka yang baru belasan tahun itu tidak malu lagi merokok di ruang publik.
Hal itu terlihat pada sejumlah pelajar SMAN 2 Tambun Selatan, Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Hampir setiap hari, baik sebelum maupun sepulang sekolah, sejumlah siswa memilih ‘nongkrong’ di warung milik Harun, tepatnya di belakang sekolah tersebut.
Mudahnya mendapatkan rokok oleh sejumlah pelajar menjadi salah satu penyebabnya. “Budaya merokok sudah menjalar ke anak-anak. Bahkan, kini para siswa secara terang-terangan menghisapnya. Hal ini karena mudahnya mendapatkan rokok di kalangan pelajar,” ujar Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPRD Kabupaten Bekasi, H Taih Minarno kepada wartawan inikabar.com,Rabu (25/10/2017).
Minimnya pengawasan dari sekolah pun membuat siswa kian bebas. Alhasil, mereka merasa tak masalah jika ketahuan merokok oleh guru maupun orangtua.
“Pembinaan sejatinya harus dilakukan dari sekolah melalui guru serta di rumah melalui orangtuanya. Jika setingkat SMA sudah mulai merokok, ini berpotensi kepada candu lainnya, seperti minuman keras, dan narkoba saat dewasa nanti,” tukas Taih Minarno.
Mirisnya, kata Taih Minarno, pihak SMAN 2 Tambun Selatan seakan membiarkan para siswanya merokok dan diduga bolos itu. Dirinya sangat menyayangkan minimnya pengawasan sekolah yang dinilai lemah.
 
Parkir Motor Seenaknya
Sejatinya, warung Harun yang berdiri di atas tanah fasos-fasum milik Perumahan Sinar Kompas Utama (SKU) itu, sudah lama tutup. Bahkan tidak ada aktivitas jual beli. Namun, para pelajar SMAN 2 Tambun Selatan itu, setiap hari nongkrong di warung tersebut.
Para pelajar itu tidak mengenal waktu. Mereka nongkrong sejak pukul 06.30 WIB hingga sore hari bahkan malam hari. Bukan hanya para pelajar SMAN 2 Tambun Selatan yang nongkrong di sana, tetapi juga pelajar lain turut berkumpul di warung itu.
Dampak berkumpulnya para pelajar yang tak mengenal waktu itu, kenyamanan warga Perumahan SKU RT 002 RW 001, Desa Mekarsari menjadi terganggu. Mereka mendesak aparat keamanan dan pihak sekolah segera bertindak dengan merazia para pelajar yang telah meresahkan warga itu.
“Kami minta aparat keamanan Tambun Selatan segera turun tangan untuk menindak tegas para pelajar itu. Sebab, keberadaan mereka sudah sangat meresahkan dan mengganggu keamanan, ketertiban, dan kenyamanan warga,” ungkap warga Perumahan SKU.
Dikatakan, selain keberadaan para pelajar SMAN 2 Tambun Selatan di warung itu sangat meresahkan, warga juga kesal dengan ulah para pelajar yang memarkir motor seenaknya di jalan umum hingga mengganggu keluar-masuk kendaraan lain.
“Bahkan, mobil truk sampah yang akan mengangkut sampah dari rumah- rumah warga sampai tidak jadi mengangkut sampah, lantaran mobilnya terhalang oleh puluhan motor pelajar yang di parkir di depan warung itu,” tandasnya.
Transaksi Narkoba
Warga mencurigai keberadaan para pelajar berkumpul di warung Harun itu, ditengarai kerap adanya transaksi narkoba. “Untuk apa mereka kumpul dari pagi hingga malam hari, kalau bukan untuk transaksi barang-barang haram, yakni narkoba,” cetus salah seorang warga.
Dikatakan, saking kesalnya warga Perumahan SKU terhadap para pelajar itu, mereka terpaksa mengirim surat ke Camat Tambun Selatan. Dengan harapan pihak kecamatan dapat menertibkannya.
Surat keberatan warga yang dikirim pada 23 Juli 2016 serta ditembuskan kepada Kapolsek serta Danramil Tambun Selatan itu, ditandatangani sebanyak 20 warga RT 002 RW 001, Perumahan SKU.
Dalam surat yang diketahui Ketua RT 002 Johankhan, SH, Ketua RW 001 H Ujang Ajat Jatma, dan Kepala Desa Mekarsari Linda Eka Wati, SE itu, warga mendesak Muspika Kecamatan Tambun Selatan segera merazia para pelajar itu.
“Kami sudah tidak nyaman lagi dengan kehadiran sekawanan pemuda serta anak-anak pelajar dari lingkungan lain yang setiap hari berkumpul di warung itu sejak pagi hingga malam hari,” keluh warga.
Selain meminta merazia para pelajar, warga juga keberatan dengan adanya bangunan warung yang berdiri di atas tanah fasos-fasum milik Perumahan SKU, yang dibangun oleh Harun.
Warga mendesak Camat Tambun Selatan segera membongkar bangunan warung yang kini dijadikan tempat berkumpulnya para pelajar yang diduga bolos sekolah itu.
“Camat Tambun Selatan harus berani bertindak tegas membongkar warung Harun itu. Selain itu, para pelajar yang berkumpul di wilayah kami, agar diusir, karena keberadaan mereka sangat mengganggu keamanan, ketertiban, dan kenyamanan kami,” harap warga
Komentar

Tampilkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kabar Terbaru

close