-->

Iklan

Warga Keluhkan Raskin Berkualitas Jelek Tak Layak Di Konsumsi

16 Oktober 2017, 20.30 WIB Last Updated 2017-10-16T13:30:24Z

Laporan : Deny Suhendar dari Subang Jawa Barat

INIKABAR.com , JAWA BARAT - Warga di sejumlah wilayah Kecamatan Pagaden Barat Kabupaten Subang Jawa Barat,sebagai penerima bantuan beras pra sejahtera atau miskin (raskin), mengeluh karena bantuan Raskin yang mereka terima berkualitas tak layak di konsumsi.

Acum, salah seorang ibu rumah tangga penerima bantuan raskin di Desa Balingbing dan juga Wastinah warga Desa Cidadap Kecamatan Pagaden Barat, kemarin menyatakan bahwa, beras yang ia terima kali ini, selain banyak yang sudah hancur kaya bekatul dan bau apek,kualitasnya tak layak di konsumsi. 

"Pokoknya bantuan beras untuk pra sejahtera kali ini jelek sekali, kualitasnya tak layak di konsumsi, dan itu ukurannya jenis bakatul karena sudah pada remuk atau bubuk layaknya pakan ayam." katanya,kepada inikabar.com.

Keluhan Warga lainnya masih wilayah Pagaden Barat, juga sama merasakan jeleknya kualitas raskin pada pendistribusian kali ini, meski raskin yang ia terima sangat jelek, akan tetapi tetap digunakannya untuk di masak, karena harga jual dipasaran cukup lumayan tarik.

"Karena saya orang tak punya, mau tak mau tetap dimasak, mau beli harganya mahal,” keluhnya.

Kendati demikian adanya keluhan tersebut, awak media khususnya Inikabar.com, mengkonfir masikan kepada pihak Bulog Sub Divre Regional Subang, yang kantornya berada di Jalan Mayjen Sutoyo. Saat itu yang menerima dan menghadapi pihak awak media Waka Sub Divre, Wiratman.

Wiratman menyatakan cukup paham adanya keluhan itu, namun untuk Pertanggungjawaban adanya kiriman beras untuk pra sejahtera (Raskin) yang dinyatakan berkualitas buruk dan tak layak konsumsi karena beras tersebut banyak yang bubuk kaya bekatul bau apek, dari sisi pengawa san dan lainnya‎, sikap dan tindakan sepertinya dalam menanggapinya biasa-biasa saja, tak menunjukan prinsip solusi.
 
"Kami dalam sistem pengawasan berdasarkan SOP dari 10 Ton beras tersebut dicrossing hanya 10%‎," tuturnya lurus-lurus saja. (Deny Suhendar)
Komentar

Tampilkan

Kabar Terbaru