-->

Iklan

Kepsek SDN Gambarsari Akui Terima Upeti Dana BSM

22 November 2017, 08.02 WIB Last Updated 2017-11-22T01:02:00Z
Laporan Deny Suhendar dari Subang Jawa Barat

INIKABAR.com JAWA BARAT - Pembagian dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) SDN Gam barsari Desa Gambarsari Kecamatan Pagaden,  Kabupaten Subang,  Jawa Barat, mengecewakan para orang tua siswa. 

Pasalnya dalam penyaluran dana BSM, meski lewat rekening masing - masing siswa penerima, namun selain teknis pengambilan sekaligus pembagian dana BSM pun oleh pihak sekolah. 

Ironisnya lagi usai pembagian dana tersebut ke masing-masing siswa penerima BSM,  muncul ada pengolektifan dana basa-basi melalui salah seorang, orang tua siswa per-siswa penerima di pungut Rp. 50. 000.00, dan diduga uang hasil pungutan itu disetorkan kepada Kepala Sekolah sebagai ganti administratif. 

SDN Gambarsari, siswa penerima dana BSM untuk tahun  2017, berjumlah 48 siswa penerima, dana bantuan siswa miskin (BSM) tersebut per-siswa mendapat bagian sebesar Rp. 450.0 00.00. 

“Dalih pihak sekolah sebagai pengganti adminis trasi,  uang tersebut dikolektif melalui salah seo rang, dari orang tua siswa penerima BSM sebe sar  Rp 50.000,00,  selanjutnya para orang tua dan siswa disarankan untuk pembelian kaos seragam olah raga, ” terangnya.

Kepala SDN Gambarsari, Hj.Nani Suryani, mengatakan bahwa terkait pungutan dana dari siswa penerima BSM, dirinya tak merasa mengintruksikan kepada wali kelas ataupun para siswa penerima BSM untuk menyisihkan senilai Rp. 50. 000.00, sebagai pengganti administrasi, namun jujur mengakui kalau dirinya menerima dan atau di kasih salah seorang dari orang tua siswa penerima BSM.   

"Kami tidak berani meminta apaligi memotong, kan sekarang sistem penyaluran atau pembagi annya juga sudah melalui rekening masing-masing siswa penerima, hanya saja karena kalau diambil siswa langsung ke bank banyak kek hawatiran sehingga kami kolektifkan untuk pengambilan ke bank melalui seorang guru yang kami tunjuk dan para siswa penerima BSM, tinggal mengambil di Sekolah, kami tak mengintruksikan untuk meminta ataupun lain nya, junur saja kalau dikasih ya kami akui me mang kami menerima dari salah seorang, per wakilan orang tua siswa dan itupun asal tak jadi masalah bagi kami." ungkap, Hj. Nani kepada Inikabar.com, saat di kantin UPTD Dik bud Kecamatan Pagaden, Selasa (21/11/2017).

Sementara itu, ketua komite sekolah H. Kus man, mengatakan bahwa memang seperti itu pembagiannya, kalaupun terjadi adanya pungu tan ataupun apalah namanya selama ini bersa ma kepala sekolah tak pernah ada undangan riungan rapat komite ataupun pengaduan. "selama ini enjoy-enjoi saja."  pungkasnya. 
(Deny Suhendar)
Komentar

Tampilkan

Kabar Terbaru