-->

Iklan

Pemkab Subang,Kembali Mendapat Penghargaan 'Swasti Saba Wistara‎'

30 November 2017, 05.34 WIB Last Updated 2017-11-29T22:34:03Z
Laporan Deny Suhendar dari Subang Jawa Barat

INIKABAR.com , JAWA BARAT - Pemerinta han Kabupaten Subang dibawah kepemimpinan Hj. Imas Aryumningsih, mendapatkan penghargaan lagi, seteleh sebelumnya mendapatkan penghargaan Kabupaten ODF tertinggi se-Jabar, kali ini dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia mendapatkan penghargaan 'Swasti Saba Wistara’.

Subang termasuk Kabupaten terbaik untuk kategori tertinggi (Wistara) atas keberhasilan dalam menyelenggarakan Kabupaten/Kota Sehat Tahun 2017 untuk Klasifikasi Pengembangan. Ini merupakan kategori tertinggi yang diberikan Pemerintah Pusat untuk Kabupaten dan Kota yang memenuhi kriteria 9 tatanan sesuai potensi pada daerahnya.

Penghargaan diterima langsung oleh Bupati Su bang Hj. Imas Aryumningsih, pada ajang Penga nugerahan Swastisaba Kabupaten/Kota Sehat 2017 di Ruang Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri, Jalan H. R. Rasuna Said Blok X 5 Kav. 4-9, Jakarta Selatan.

Bupati, Hj. Imas membenarkan mendapatkan kembali penghargaan setelah sebelumnya mendapat kan penghargaan Kabupaten OGD tertinggi se-Ja wa Barat, kali ini penghargaan 'Swasti Saba Wistara'. dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

"Tentunya ini bukan berkat saya pribadi sebagai Bupati, tapi hasil jerih payah para relawan, Dinkes dan seluruh tim yang bekerja semata untuk mema jukan Subang," kata Bupati Hj. Imas kepada wartawan saat disela-sela kegiatan peresmian gedung serba guna Saemaul Tanjungwangi Subang. Rabu (29/11/2017).

Penyerahan sertifikat dan tropi bagi 104 Kabupa ten dan Kota serta Provinsi yang menerima peng hargaan Swasti Saba 2017 ini dilakukan oleh Men teri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek dan Sekjen Kemendagri, kemudian Sekjen Kementerian Kesehatan.

Penetapan penerima penghargaan Kota Sehat setelah verifikasi tim provinsi dan diverifikasi ulang oleh Kementerian Kesehatan berdasarkan indika tor. Ada sembilan indikator yang diperlombakan yakni kawasan pemukiman sarana dan prasarana umum sehat, kawasan sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi, kawasan pariwisata sehat, kawasan industri dan perkantoran sehat, kawasan pertambangan sehat, kawasan hutan sehat, keta hanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat sehat yang mandiri, dan kehidupan sosial yang sehat.

Kendati demikian, keenam tatanan atau indikator yang dipenuhi tahun 2013 dan 2015, itu terdiri dari tercapainya wajib belajar 9 tahun, angka melek huruf yang naik, pendapatan perkapita domestik yang meningkat, angka kematian bayi per-1.000 kelahiran hidup menurun, angka kematian balita per-1000 kelahiran hidup yang menurun, dan ang ka kematian ibu melahirkan per-100.000 kelahi ran turun.

"Inilah bentuk dan bukti kemotekaran kita, dengan motekar yaitu punya kemauan dengan usaha bersungguh-sungguh maka pasti semua bisa kita capai," jelasnya.

Hj. Imas, menjelaskan bahwa sebenarnya bukan hanya penghargaan yang ingin diraih tapi ingin menunjukkan bahwa Subang semakin baik, sema kin terurus.

"Makanya selogan Subang baru ini agar sesuatu yang baru selalu kita jaga, dan dengan penghargaan ini berbagai penghargaan yang kota raih bukti kita semakin baik," imbuhnya.

Selain itu, Hj. Imas mengatakan, derajat kesehatan tidak hanya faktor sehat badan saja, akan tetapi harus disertai dengan faktor genetik, lingkungan dan perilaku kesehatan. Karena kesehatan merupakan tanggungan dan modal utama untuk kesejahteraan.

"Diharapkan penghargaan tersebut bisa memicu untuk meningkatkan kualitas kesehatannya dari berbagai aspek tatanan untuk mewujudukan Indonesia Sehat," pungkasnya.‎ 
*(Deny Suhendar)
Komentar

Tampilkan

Terkini