Laporan Egi Maulana dari Karawang Jawa Barat
INIKABAR.com , JAWA BARAT - Sebagai bentuk syukur atas berbagai hasil pertanian, Pemerintahan Desa Jayanegara Kecamatan Tempuran Kabupaten Karawang bersama seluruh warga lakukan helaran tradisi budaya Sunda yakni hajat bumi Di Halaman kantor Desa.Senin(13/11/2017)
Helaran tradisi budaya ini dihadiri ratusan warga desa ini. Warisan budaya Sunda yang biasa dilakukan satu kali dalam setahun pelaksanaannya ada di antara pasca panen dan jelang musim tanam.
Suanda. Kepala Desa Jayanegara mengatakan, sebaiknya tradisi hajat bumi itu terus dilakukan warga Kabupaten Karawang. Karena melalui kegiatan hajat bumi, masyarakat akan menyadari, keberhasilan panen padi dan palawija yang berlimpah, itu atas izin Allah SWT, selain usaha para petani.
“Hajat bumi itu sebagai bentuk rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rezeki yang berlimpah di sektor pertanian. Sehingga para petani harus mensyukuri atas karunia-Nya,” ujarnya kepada inikabar.com.
Dikatakan, setiap tahunnya para petani mengolah lahan pertaniannya. Dari mulai membajak sawah, memelihara berbagai macam tanaman. Baik tanaman padi atau palawija hingga saatnya bisa dipanen. Setelah berhasil panen, tentunya harus bersyukur melalui kegiatan hajat bumi.
“Yang lebih penting dari dari kegiatan tradisi hajat bumi adalah para petani menyadari peranan alam seperti tanah, air dan udara ikut berperan dalam aktivitas mengolah pertanian,” paparnya.
Selanjutnya, Suanda berharap pemerintahan desa di Kabupaten Karawang agar terus melakukan penggalian potensi kearipan budaya lokal. Tradisi hajat bumi di Kabupaten Karawang ini kini jarang dilakukan setiap pemerintahan desa.
Padahal dengan melakukan kegiatan hajat bumi hubungan rasa kekeluargaan baik petani dengan masyarakat akan lebih terasa berkumpul dalam satu titik trasisi budaya Sunda. “Hajat bumi sebagai ajang silahturahmi para petani dan masyarakat,” katanya.
Hal senada disampaikan tokoh masyarakat Desa Jayanegara Abah 60. Pagelaran helaran budaya tradisi Sunda seperti hajat bumi perlu terus dilestarikan di tengah masyarakat sehingga budaya atau tradisi hajat bumi tidak punah ditelan peradaban modern.
“Saya perwakilan dari masyarakat sangat berterima kasih kepada Pemerintahan Desa Jayanegara yang setiap tahun terus melestarikan budaya kegiatan hajat bumi. Agar tradisi sebagai warisan budaya yang merupakan budaya tali paranti tatanen tidak punah di tengah masyarakat,” paparnya.
Dia juga menjelaskan kegiatan hajat bumi itu sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Agar manusia tidak sombong dengan berlimpahnya hasil pertanian.
“Hajat bumi sebagai ajang introspeksi diri agar para petani dan masyarakat mengerti terhadap lingkungan sekitar. Dan keberhasilan di pertanian bukan hanya karena faktor manusia dan teknologi saja. Akan tetapi peranan alam dan kekuatan Sang Penciptalah yang telah mensejahterakan hasil pertanian,” pungkasnya. (Egi)