INIKABAR.com , BEKASI – Jembatan alternatif Sungai Cipamingkis yang berlokasi di Desa Cibarusah, Kecamatan Cibarusah, merupakan salah satu akses transportasi yang menghubungkan Kecamatan Cibarusah dengan Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi Jawa Barat, kini kondisinya sangat memprihatinkan. Bahkan membahayakan pengguna jalan yang melintas di jembatan itu.
Belum terhitung lama, jembatan Cipamingkis yang berkali-kali mengalami ambruk dan beberapa kali diperbaiki.
Diperkirakan telah menelan angaran miliaran rupiah untuk perbaikan jembatan itu. Pantauan inikabar.com,kondisi jembatan Sungai Cipamingkis kondisinya kembali memprihatinkan.
Hal itu lantaran, badan jembatan rusak dan sudah ambrol, sehingga untuk arus kendaraan truk angkutan berat yang melintas saat ini dilarang untuk melintasi jembatan itu.
Camat Cibarusah, Enop Chan saat dikonfirmasi mengakui kondisi jembatan Cipamingkis sangat memprihatinkan lantaran tebing pada Sungai Cipamingkis sudah longsor yang disebabkan derasnya arus sungai Cipamingkis.
“Kondisi badan jembatan sekarang ini sangat mengkhawatirkan, untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan dan menghindari ambruknya jembatan, kami bekerjasama dengan Polsek Cibarusah membuat larangan terhadap mobil truk agar tidak melintas di jembatan Cipamingkis,” katanya, Jumat (23/3/2018).
Perbaikan Permanen
Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bekasi akan mengusulkan anggaran perbaikan permanen Jembatan Cipamingkis Cibarusah yang retak pada APBD Perubahan Tahun 2018.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Jamaludin mengatakan keretakan pada badan jembatan tidak terlalu mengkhawatirkan dan masih bisa dilalui oleh kendaraan kecil.
“Kita sudah survei dan kondisinya tidak terlalu mengkhawatirkan, masih kuat untuk dilewati kendaraan,” kata Jamaludin saat ditemui di acara Peringatan Hari Air Sedunia Tingkat Provinsi Jawa Barat di Situ Abidin Kecamatan Bojongmangu, Kamis (22/3/2018).
Untuk penyebab keretakan, sambungnya, diperkirakan karena faktor alam. Menurutnya kecuraman di Cipamingkis mencapai 80 derajat sehingga ketika debit air tinggi, batu besar pun akan terbawa aliran air yang deras.
Ditambahkan olehnya, peruntukan jembatan itu memang terbatas untuk minibus. Hanya saja, saat Jembatan Cipamingkis Jonggol terputus, banyak pengendara melewati Jembatan Cipamingkis Cibarusah sebagai jalur alternatif sehingga jalur tersebut juga dilalui kendaraan bertonase besar.
“ABT (APBD Perubahan-red) tahun ini akan kita anggarkan untuk perbaikan secara permanen,” tegasnya. (Dudun Hamidullah)