-->

Iklan

Kadisparpora Subang Buka Acara Kegiatan Pestival Muara 7 Sungai

13 Oktober 2019, 06.10 WIB Last Updated 2019-10-12T23:10:44Z

INIKABAR.com , JAWA BARAT - Kegiatan Festival muara 7 sungai yakni Nusa Jajawai, di sambut antusias warga bahkan puluhan anak-anak-pun ikut meriahkan acara tersebut, yang berlangsung di Ciseupan Desa Cibuluh Kecamatang Tanjungsiang Kabupaten Subang, Sabtu (12/10/2019).

Suasana Nusa Jajawai yang merupakan muara  tempat pertemuan 7 sungai, diwarnai dengan riuh senda gurau puluhan anak yang bermain diatas batu, pada kegiatan festival muara 7 sungai.

Ada yang bermain menumpukan batu, gobyag ikan bersama rekannya dan itu semua, di sepanjang sungai Cipunagara, Cinyaro, Cilandesan, Citeureup, Cikaruncang, Cikembang dan Cileat yang melintas desa Cibuluh.

Anak-anak yang bermain di sepanjang sungai tersebut, merupakan salah satu bagian kegiatan festival muara 7 sungai dan ini bukan kegiatan yang pertama, kali ini acara kegiatan festival muara 7 sungai ke-4. 

Gending sunda yang diiringi dengan seruling, mengiringi langkah kepala dinas pariwisata pemuda dan olahraga, Ahmad Sobari, yang akan membuka kegiatan Festival 7 Sungai ke 4.  Kedatangannya disambut oleh tari penyambutan oleh kelompok tari binaan kepala desa setempat.

Menurut Ahmad, kegiatan festival tersebut, diharapkan akan mampu mendongkrak sector perekonomian di Desa Cibuluh khususnya dan di Kabupaten Subang pada umumnya. Menurutnya, sector pariwisata saat ini tengah digenjot oleh pemerintah daerah, sebagai salah satu pendapatan daerah.

“Sektor pariwisata akan kita genjot sebagai salah satu income baik bagi masyarakat, maupun bagi pemerintah. Festival 7 sungai ini, menjadi salah satu kegiatan, yang diharapkan akan meningkatkan sector ekonomi masyarakat,”ujar Ahmad.

Ngeprok, salah satu permainan di festival muara 7 sungai.
Tetabuhan masih menggema dari pengeras suara, bahkan lamat-lamat terdengar, jika panitia telah menebarkan ikan ke sungai tersebut, sebagai bagian dari permainan dari festival muara 7 sungai. Ada beberapa permainan yang dilakukan di sepanjang sungai, diantaranya Ngenen atau menangkap ikan, atau juga Ngeprok yakni menangkap ikan dengan cara dipukul airnya, atau juga dengan sebuah alat yang dinamakan Badondon.

“Kami telah membuat 7 Badondon, yakni alat penangkap ikan, yang ditempatkan satu Badondon disetiap aliran sungai,” Ujar Kepala Desa Cibuluh, Edi Junaedi.

Kegiatan festival yang ke -4, menurut Ketua Festival, Juraedin, menjadi tonggak kerja gotongroyong masyarakat di Desa Cibuluh. Hal ini, tambah nya, karena dilaksanakan secara gotongroyong dari, oleh dan untuk masyarakat.

“Seluruhnya oleh masyarakat, dari mulai makanan hingga alat yang ada. Kami berharap, kegiatan ini akan meningkatkan sector perekonomian di Desa Cibuluh, yang telah menjadi salah satu desa wisata di Kabupaten Subang.

Tetabuhan sudah berhenti, satu persatu masyarakat mulai naik ke darat, sebagian dari mereka sumringah mendapatkan ikan yang ditebar oleh panitia, sebagiannya lagi sedikit bersungut, karena kurang beruntung tak mendapatkan ikan. (Deny Suhendar)
Komentar

Tampilkan

Kabar Terbaru