-->

Iklan

Pelatihan Pendamping Kurikulum 2013.di SMP Al-Muttaqin Berjalan Lancar

Selasa, 31 Juli 2018, Juli 31, 2018 WIB Last Updated 2023-12-16T11:03:07Z




INIKABAR.com , JAWA BARAT - Induk kluster SMP Al-Muttaqin melatih pendam­ping Kurikulum 2013 (Kurtilas) ’In One’ kepada sekolah imbas di Aula sekolah jalan Rawagempol Kulon Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang, Senin (30/7/2018).

Untuk peningkatan pemahaman serta implementasi Kurtilas dalam mengha­silkan tim pendamping yang berkuali­tas.

Selain itu, agar peserta dapat meng-update kembali menset guru, terutama untuk aplikasi pembelajaran.

”Tugas induk kluster, memberi bantuan kon­sultasi, pemodelan dan pelatihan per­sonal untuk hal-hal spesifik dalam im­plementasi Kurtilas di SMP imbas, yaitu SMPN 2 Jatisari, Satap Cilamaya, SMP Al-Muttaqin, SMP Al-Mudriqi, SMP Maarif, SMP Latahzan, SMP Al-Ifadah, dan SMP Al-likhsan, yang baru melaksanakan kurtilas, untuk kls 7 tahun ajaran sekarang," kata ketua pelaksana, Rintho Tohirin SE kepada inikabar.com disekolah.

Induk kluster juga, kata dia, mem­bantu memberi alternatif solusi kon­tekstual dalam menyelesaikan perma­salahan yang dihadapi saat implemen­tasi Kurtilas di sekolah. Selain itu untuk meningkatkan kualitas perencanaan, proses dan penilaian pembelajaran, dan membangun budaya mutu seko­lah melalui penerapan kurikulum se­cara inovatif, kontekstual dan berkela­njutan.

"Pelaksanaan IN selama dua hari, untuk ON dilaksanakan disekolah masing-masing. Kegiatan ini ditujukan kepada guru kelas 7 semua mata pelajaran dan Kepala Sekolah,” katanya.

Ia menambahkan Pendampingan guru diperlukan untuk mengetahui, sejauh mana guru berhasil menerapkan konsep Kurikulum 2013 di kelas. Sebab, proses pendampingan dilakukan melalui sistem In-On.

“Guru dan Kepala Sekolah yang menjadi sasaran Pelaksanaan kurikulum 2013, akan diberikan pendampingan baik pada kegiatan In maupun pada kegiatan On,” ujarnya.

Sementara itu, H Sunarya Hidayat, narasumber, menegaskan adanya perbedaan pembelajaran yang harus diantisipasi oleh semua guru dan tenaga kependidikan yang ada. Disamping itu proses pembelajaran harus dikedepankan dalam memberikan penilaian atas hasil belajar. karena melalui proses pembelajaran ini akan terbentuk karakter peserta didik. Sehingga peserta didik akan termotivasi menjadi seorang yang kreatif, inovatif, dan memiliki daya saing yang tinggi.

“Perbedaan pembelajaran terutama dengan pendekatan saintifik, menuntut guru mampu menjadi fasilitator bagi para siswa” pungkasnya.


Penulis : (Irwan+Egi Maulana)

Komentar

Tampilkan

Kabar Terbaru