-->

Iklan

Ratusan Buruh Yang Tergabung KSPSI Geruduk PT Anugrah Mutu Bersama

Sabtu, 10 November 2018, November 10, 2018 WIB Last Updated 2023-12-16T11:02:43Z






INIKABAR.com , JAWA BARAT - Perusahaan Kecap Bango milik  PT Anugrah Mutu Bersama (AMB) yang berada di Dusun Wantilan RT/ RW 7/03 Desa Wantilan, Kecamatan Cipeundeuy Kabupaten Subang, di Geruduk ratusan buruh yang tergabung dalam Konferensi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Kamis (8/11/2018).

Aksi yang dilakukan ratusan buruh yang tergabung KSPSI tersebut adalah merupakan bentuk protes para buruh terhadap pihak perusahaan yang semena-mena melakukan PHK.

Pantauan Inikabar.com, diketahui dalam orasinya mereka mendesak pihak perusahaan kecap bango ini, agar mempekerjakan kembali buruh yang di PHK. Selain itu mereka juga menuntut pihak perusahaan tidak lagi melakukan intimidasi terhadap buruh.

Dalam melakukan aksi mereka mendapatkan pengawalan ketat dari pihak kepolisian agar tak terjadinya aksi yang menjurus anarkis.

Kemudian ini ironis orasi buruh kurang lebih selama dua jam, pihak perwakilan perusahaan tak satu orang pun bersedia menemui pengunjuk rasa untuk melakukan perundingan.



“Kita minta pihak perusahaan untuk menghentikan intimidasi dan PHK sepihak terhadap buruh,” kata Kordinator aksi, Warlan.

Selanjutnya, bila tuntutan ini tidak digubris, oleh pihak perusahaan, mereka akan mendatangkan buruh lebih banyak lagi dan akan menggelar unjuk rasa di depan gerbang pabrik.

“Hingga adzan dzuhur berkumandang ratusan buruh beristirahat dan merekapun memilih menggelar makan bersama didepan pintu masuk gerbang pabrik sebagai bentuk kekompakan buruh,” ungkapnya.


Kapolsek Cipeundeuy, Kompol Sirat Harsono mengatakan, untuk mengamankan aksi unjuk rasa buruh ini pihaknya mener junkan sekitar 70 personil gabungan mereka disebar kesejumlah titik untuk mengamankan aksi tersebut agar tak menjurus anarkis.

“Selama aksi buruh berlangsung kondisinya aman dan terkendali mereka menyampaikan aspirasinya dengan tertib,” kata Kapolsek Cipeundeuy, Kompol Sirat Harsono.


Menurutnya, sejauh ini ratusan buruh itu masih bertahan didepan gerbang pabrik sambil menunggu jawaban perundingan dari pihak perusahaan.(Deny Suhendar)

Komentar

Tampilkan

Kabar Terbaru